Pages

Wednesday, February 27, 2013

Antara Karakter Dan Masa Kecil

"Setiap manusia terbentuk dari masa kecil yang telah mereka alami."

Hmm... benarkah? Setiap orang mempunyai kenangan masa kecilnya masing-masing. Dari yang menyedihkan dan menyenangkan. Seorang anak yang terbiasa dipuji, tentunya akan berbeda dengan anak yang terbiasa diolok...
Ada seorang teman, dia bercerita bahwa karena ia tak pernah dipuji oleh kedua orang tuanya saat ia mendapatkan sebuah prestasi, sampai menginjak usia duapuluhan dia selalu merasa kurang puas terhadap dirinya sendiri. Perasaan kurang puas itu (menurutnya) merupakan hambatan bagi dirinya. Padahal menurutku dia sudah berhasil dalam berbagai hal. Tapi dia merasa belum mencapai sesuatu yang memuaskaan.

Mendengar cerita tersebut aku jadi yakin memang semua manusia merupakan hasil dari cara asuhan para orangtua sewaktu kecil. Segala kenangan manis sampai trauma sangat membekas ketika hal-hal itu dialami saat masa kanak-kanak. Selain perlakuan dari orangtua, perlakuan dari saudara, kerabat, teman dan orang-orang terdekat lainnya sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang jiwa anak. Mungkin sang anak sempat lupa akan apa yang telah ia alami saat ia beranjak dewasa. Tapi kenangan manis/buruk itu akan  tetap membekas di alam bawah mereka.

Aku jadi teringat puisi pendidikan yang dibuat oleh pakar psikologi anak, Dorothy Law Nolte, Ph.D. tentang perlakuan orangtua yang sangat berpengaruh pada karakter anak. Dari puisi itu aku jadi tau kenapa bisa sampai memiliki karakter seperti ini. (LOL)

Sangat perlu sekali kurasa untuk mengetahui asal muasal karakter kita. Yang sebenarnya telah dimulai sejak dalam kandungan. Dari sejarah masa kecil, kita dapat mengetaui apa yang salah pada karakter kita. Dan untuk orang-orang yang ingin maju tapi merasa terhambat karena perihal karakter negatif yang dimiliki, metode ini sangat efektif. Mencari apa yang membuat kita berperilaku / memliki sifat negatif, dan kemudian membenahinya dengan ikhlas, maaf dan memaafkan.

Ikhlas melepas semua sakit dimasa lalu, menyesali semua salah yang telah dilakukan diri sendiri terhadap orang lain (menyakiti orang lain) dan bertobat, lalu memaafkan diri sendiri dan juga memaafkan orang lain yang telah menyakiti kita.
Dan kemudian maju untuk selalu berusaha menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi setiap harinya.



Intinya, jangan lari dari masa kecil anda, tapi terima dan hadapi diri anda dengan kekuatan penuh!!! FIGHT !!! :D




~~CHILDREN LEARN WHAT THEY LIVE~~
     by Dorothy Law Nolte, Ph.D.


"If a child lives with a criticism, He learns to condemn.

Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia belajar memaki.
If a child lives with hostility, He learns to fight.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, Ia belajar berkelahi.
If a child lives with ridicule, He learns to be shy.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, Ia belajar rendah diri.
If a child lives with shame, He learns to feel guilty.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, Ia belajar menyesali diri.
If a child lives with tolerance, He learns to be patient.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, Ia belajar menahan diri.
If a child lives with encouragement, He learns to be confidence.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, Ia belajar percaya diri.
If a child lives with praise, He learns to appreciate.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, Ia belajar menghargai.
If a child lives with fairness, He learns to justice.
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran, Ia belajar (bersikap) adil.
If a child lives with security, He learns to have faith.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, Ia belajar memepercayai.
If a child lives with approval, He learns to like himself.
                             Jika anak dibesarkan dengan dukungan, Ia belajar menyukai dirinya.
If a child lives with acceptance and friendship, He learns to find love in the world.
                           Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan."

2 comments: