Pages

Monday, January 18, 2016

Melalui Doa aku Mencinta

Saat sedang berjalan di keramaian, ada yang menyapaku.

"Bertepuk sebelah tangan, kamu telah memilih takdirmu sendiri."

Tentu aku sangat kaget dengan kalimatnya. Bertepuk sebelah tangan? Aku? Bagaimana bisa?

Namun aku hanya bisa diam. Sampai akhirnya dapat segera sadar dan sanggup menata kata-kata.

"Bertepuk sebelah tangan adalah mengibaskan tangan ke udara dan berharap ada tangan orang lain yang menyambut sehingga dapat saling bertepuk. Tapi, rasaku bukan seperti itu."

Sejenak aku memperhatikan mimik mukanya. Lalu setelah yakin dia tak akan memotong perkataanku, aku lanjutkan kalimatku.

"Aku mencintainya dengan tangan yang mengudara- dan mendarat di dadaku. Aku mencintainya dengan doa. Meskipun kata orang lain ini adalah kesia-sia-an, namun dengan ujub doa demi kebahagiaannya, aku merasa dia tidak jauh."

Orang asing ini mengerutkan dahinya dan melontarkan pendapatnya,
"Bukankah hal itu tak membuatmu dekat dan tak mungkin dia mengetahui perasaanmu. Itu memang sia-sia."

"Aku melihatnya sebagai sayap.. sepasang sayap. Memiliki hak bebas untuk terbang dan bertumbuh. Aku juga sedang bertumbuh, saat melihatnya yang sudah bertumbuh begitu indahnya, menjadi penyemangatku untuk juga dapat bertumbuh dengan baik lagi."

Aku membayangkan wajahnya sebentar, merasa tenang.

"Apakah dia tahu atau tidak tentang kekaguman dan kecintaanku padanya, aku tak peduli. Aku ingin melihatnya bahagia dengan pertumbuhannya. Maka akupun dapat bahagia, dan bangga atas pertumbuhannku. Karena dia yang mengajariku untuk dapat berbangga diri atas pertumbuhan diri."

"Sungguh rumit."

"Tidak. Perasaanku ini sederhana. Hanya saja penghakimanmu terhadap perasaan orang lainlah yang dapat dikatakan sebagai kerumitan."

"Baiklah... Tapi, ingatlah, jangan hanya berdiam pada senja. Masuklah kedalam malam, lalu terbitlah!"

Aku tak begitu mengerti kata-kata terakhirnya. Sementara dia pergi dengan menunjukkan punggungnya padaku dan perlahan menghilang di keramaian.
Aku tak sempat bertanya apa maksudnya...
Pertemuan yang ganjil...