Pages

Wednesday, September 25, 2013

Tujuan Hidup ???

"Tujuan uripmu ki opo?"

Tujuan hidupku?
Hihi... hari ini hari yang menyenangkan menurutku. Dalam obrolan malam yang nggak jelas membahas tentang kejelasan hidup. Semakin malam semakin bermakna (wuelehh), dan mendalam (wkwkwkw).

***

Hari Rabu seperti biasa malam harinya ada kumpul Kentos di sekretariat. Hari yang kunanti, dan menjadi sangat kunanti karena sudah 2 x yang berarti 2 minggu tanpa bertemu teman Kentos (hikz). Dan seperti biasa lagi,  aku telat. Dari tempat kerja langsung menuju Sempu, tapi tetap saja aku datang di akhir rapat dan langsung menuju sesi favoritku, after Kentos :D

Tujuan hidup? Tentu saja pada Tuhan. Sudah pasti. Tapi dengan apa kita bisa menuju kepada Tuhan? Tujuan sudah jelas, jalan menuju tujuan juga harus jelas dong. Obrolan after Kentos kali ini menyentuh tentang suatu kejelasan. Kejelasan hidup, kejelasan hati, kejelasan prinsip dan komitmen, memperjelas tujuan dan kejelasan jalan menuju tujuan.

Jadi sebenarnya kalau kita bertanya tentang tujuan hidup, yang sebenarnya kita tanyakan bukanlah tentang tujuan hidup, tapi mengenai jalan menuju tujuan hidup. Jalan apa atau lebih tepatnya mau dengan lantaran apa kita mau menuju/bertemu dengan Tuhan? Apa kita mau bertemu Tuhan hanya dengan tangan kosong?
"Apa yang telah kau perbuat di Bumi?"
"Kebaikan apa yang telah kau lakukan terhadap sesamamu dan seluruh ciptaanKU di Bumi?"
"Apakah kau telah mempergunakan talenta-talenta yang telah KUberikan dengan semestinya?"
"Atau kau hanya menyimpannya dan tidak mengembangkan berkat yang telah KUberikan?"
Seandainya nanti Tuhan bertanya seperti itu, apa jawab kita?

Kalau diibaratakan benda, talenta adalah sepatu kita untuk berjalan menuju puncak gunung (Allah). Semua manusia mempunyainya, bohong (bodoh juga bisa) jika ada orang bilang ia tak memiliki suatu keahlian spesial dari Tuhan. Semuanya mempunyai sepatu itu, semuanya juga mempunyai pilihan untuk mau memakainya atau tidak. Ada yang berpikiran keliru dengan menyimpannya saja di dalam gudang. Entah takut rusak, entah takut dikira pamer, atau memang malas untuk memakainya.
Ketakutan yang sebenarnya tak berarti.

Kalau aku sih pasrah dengan jalan yang diberikan oleh Tuhan untukku (terlalu pasrah mungkin =_=' ). Tapi semuanya memang yang terbaik buatku. Seperti teka-teki, setiap pertanyaan yang kuajukan padaNYA dijawab tidak langsung seluruhnya. Tapi itu yang membuatku takjub dan bersyukur, saat aku berhasil menyusun jawaban, aku makin tahu bahwa Tuhan sangat mencintaiku.

Aku ingin menggunakan sepatuku dengan sebaik mungkin seperti Tuhan menghendakinya. Dan juga aku berusaha untuk menemukan atau lebih tepatnya menggali dalam diriku, sepatu-sepatu yang telah Tuhan berikan padaku. Mungkin aku akan menemukan sepatu yang sangat indah, dan aku tahu aku memilikinya, bukan hanya sepatu-sepatu. Aku juga punya sayap!


***

Wajah mudah senyum, periang, ramah, tak mudah lelah, suka tertawa, selalu berusaha berpikir positif, sopan, pecinta anak-anak, penyayang binatang + bunga + alam, berbakti pada orangtua, senang jika dibutuhkan.... dll

Sifat positif kita juga adalah berkat dari Tuhan....
Yang sudah sepatutnya kita pakai, kita bagikan pada sesama, sebagai penapak kaki kita, sebagai sayap kita di jalan menuju Tuhan.

Karena talenta bukan hanya hal yang muluk-muluk...
Bukan hanya tentang pekerjaan atau impian yang menjanjikan...
Karena jalan menuju Tuhan bukan jalan dengan karpet merah mewah...
Tapi jalan sederhana yang sejuk dan menggugah...



                                                                                   ===Kamis awal, dengan ketenangan.===