Pages

Monday, December 14, 2015

Complicated But Simple

Yang terlihat rumit belum tentu rumit. Namun yang sederhana juga terkadang menjadi rumit. Tak ada yang benar-benar rumit maupun sederhana. Tergantung dari cara pandang kita saja.

Hal-hal yang kita anggap sederhana bisa jadi adalah hal rumit bagi orang lain, dapat pula sebaliknya. Maka kalimat seperti, "Masa' seperti itu saja kamu tak bisa?" Adalah suatu kekerasan mental yang kita pukulkan kepada orang lain. Dan yang lebih kejamnya lagi ketika terlontar kalimat semacam, "Itu kan hal sepele, kenapa juga harus sedih atau marah karena hal-hal itu."

Bro.. Sis.. Setiap pribadi mempunyai kisah perjuangannya masing-masing. Nggak ada yang bebas dari ironi kehidupan. Semisal pun jika ada orang disekitarmu terlihat tanpa luka dan sangat bahagia, jangan iri. Bisa jadi lukanya malah lebih besar dari milikmu.

Sering kudengar komentar-komentar yang bersirat ke-iri-an.
"Dia enak banget ya, apa-apa keturutan. Anak orang kaya sih!"
"Kalau dia mah nggak pernah susah."
"Enak sih, soalnya dia cantik, terus yang diomongin cowok mulu.. hedehh"
"Si A udah sukses ya? Bisa dapat orang mapan. Pengen deh kayak gitu. Punya hidup enak."

Enak enak dan enak. Kehidupan orang lain sepertinya lebih enak ya. Tapi apa iya? Seperti yang kubilang tadi, semua relatif. Kita diberi kesusahan sesuai porsi masing-masing. Menganggap orang lain lebih susah itu namanya mengasiani. Manganggap diri lebih susah daripada orang lain itu berarti ingin dikasiani. Seolah-olah kisah kitalah yang paling penting dan kisah orang lain tak ada artinya. Padahal jika dihadapkan pada situasi yang sama persis, belum tentu kita bisa menghadapi kesusahan/masalah yang dialami orang tersebut.

Dan kalimat seperti, "Kamu nggak akan bisa mengerti karena kamu nggak mengalaminya!"
Itu... membuatku sakit hati.. Jelas aku nggak bisa sama persis mengalami hal yang pernah kamu atau dia alami. Aku ada bukan untuk menjalani hal yang sama denganmu. aku mempunyai kisahku, kamu mempunyai kisahmu. Namun tak bisa dipungkiri kita dipertemukan oleh takdir dan waktu untuk bisa berbagi kisah-kisah kita. Bagikan kegelisahanmu, bagikan kedukaan atau segala riang gembiramu, sederhana kan?... Meski aku nggak mengerti, tapi aku ada kok...

Menarik hal-hal rumit untuk mencari sumber kerumitan pada awalnya itu tak mudah. Mengungkit kembali sejarah hidup itu nggak seperti kita baca buku sejarah dan sekedar bilang "Ooo.. begitu to ceritanya"

Segala keganjelan - yang seringnya menjadi lontaran kita untuk orang lain - entah itu sikap buruk atau baik -atau iri, ada kaitannya dengan sejarah. Sejarah hidup kita masing-masing. Ada sesuatu yang belum selesai, ketidakpuasan yang tidak terselesaikan. Kalau aku mengibaratkannya itu seperti simpul yang belum tersimpul rapi, namun sudah terbenam dengan simpul-simpul lainnya, yang rapi maupun tidak. Kalau bahasa Jawa-nya adalah mBundet.

Menarik. Selalu saja aku tertarik untuk membahas yang namanya sejarah hidup, karena ini juga otomatis berkenaan dengan karakter manusia juga. Dan aku memang tertarik dengan pendalaman karakter. Bermula ketika aku bertanya-tanya tentang Siapa Aku Ini? Lalu aku merasa mengenal orang lain secara lebih jauh dan lebih dalam sangat menyenangkan. Efek dari pendalaman dan pengenalanku secara lebih jauh dengan diriku.

Nah,, tentang mBundet.. Sebenarnya bisa kita sederhanakan kembali. Memilah-milah, menyederhanakan simpul-simpulnya, dan mendapatkan simpul yang mBundet untuk pertama kali. Diluruskan, lalu disimpulkan kembali dengan rapi. Namun tak semudah kelihatannya. Akan terjadi goresan-goresan dari benang itu. Dan alasan kenapa dulu simpul-simpul itu mBundet- tak sempurna tersimpul bisa ketahui. Tapi perlu diketahui, simpul yang pernah mBundet takkan bisa kembali lurus rapi seperti yang diharapkan. Lekuk-lekuknya tetap kasar meski alasannya kenapa mBundet sudah kita ketahui dan sudah kita simpul ulang.

Sembundet apapun simpulmu, tak mengapa. hehe
Don't worry be happy!
Sekesal apapun dirimu pada dunia.. tak masalah..
Don't worry be happy!
Semenyesal apaun dirimu terhadap masa lalumu,
Don't worry be happy! Masih ada kesempatan untuk memperbaikinya..
Hadiah yang sangat berharga adalah waktu. Selama ada hadiah itu, sudah lebih dari cukup untuk bisa tetap maju dalam pengembangan pribadi yang lebih baik lagi.

Sekali lagi,
DON'T WORRY BE HAPPY !
:D